Meminjam, BUKAN mewarisi

Aku ada cerita nih, diceritain sama mas Danang tadi pagi waktu p5m.
Kurang lebih seperti ini :

Disebuah restoran ada 3 orang pemuda yang sedang merayakan sesuatu. Sesuatu di sini tidak dijelaskan.

Tahu kan budaya orang indonesia? Kalau seseorang mendapatkan sebuah pencapaian yang besar, sesuatu yang besar itu paling tidak harus dirayain.

Mereka bertiga merayakannya dengan memesan banyak sekali makanan untuk di makan bersama sama. Namun mereka tidak sadar bahwa makanan yang mereka pesan tidak mungkin dihabiskan. Dan ini juga termasuk budaya orang Indonesia.

Mereka melihat di sudut restoran ada sepasang muda mudi sedang berduaan dengan satu piring makanan dengan satu gelas minuman yang tersedia mereka. Tiga pemuda tersebut memandang muda mudi itu dengan tatapan mengejek. Mungkin di dalam hati mereka berkata "hari gini pacaran kurang modal."

Di sudut lain restoran juga ada sepasang manula yang sedang makan malam berdua. Pesanan mereka pun sama seperti muda mudi yang kurang modal. Satu piring makanan dan satu gelas minuman. Tiga orang pemuda itu pun juga saling berbisik dengan mengejek sepasang manula itu.

Tiga pemuda itu selasai makan makan. Dan seperti yang saya duga makanan mereka tidak dihabiskan. Tiba tiba nenek yang di pojokan menghampiri meja mereka.
Dan berkata
Nenek : "hey anak muda kenapa makanan kalian tidak dihabiskan?" si nenek tampak marah
Pemuda : " Apa urusanmu nenek? Ini makanan kita. Bebas dong mau di habiskan atau tidak?"
Nenek : " Disini setiap makan atau minuman yang di pesan harus di habiskan. Itu sudah peraturan."
Pemuda :" Peraturan macam apa itu? Ini makanan, makanan kita. Duit juga duit saya. Mau makan ini saya habis kan atau tidak itu terserah saya." si pemuda naik pitam.
Kemudian si nenek memangil satpam dan satpam restoran pun datang mendengan keributan itu.
Satpam: "ada apa ini pada ribut?"
Nenek: "ini mereka bertiga tidak menghabiskan makan mereka."
Satpam: "Kenapa kalian tidak habiskan?" tanya satpan dengan nada tegas kepada pemuda itu.
Pemuda itu menjawab dengan jawaban yang sama.
Pemuda: "ini makanan kita, mau kita habiskan atau tidak itu terserah kita. Orang saya yang bayar. Duit,duit saya. Hasil jeripayah saya. Kenapa kalian yang ribut?"

Pemuda itu pun marah.
Tahu apa jawaban dari satpam yang menegur pemuda itu?? Di sinilah kata kata yang menurut saya sangat bermakna dan membuat saya tersentuh.

Si satpam menjawab " iya..itu memang uang kamu, hasil jeripayahmu hasil keringatmu. Tapi makanan yang kamu sisakan itu adalah sumber daya alam. Dan sumber daya itu bukan milikmu pribadi tapi milik kita bersama."
      hening ......

Kata kata yang biasa tapi bila di cerna dengan logika itu sangat luar biasa maknanya.

Sumber daya alam adalah milik kita bersama. Kita dapat memanfaatkanya dengan tidak menghambur hamburkannya. Sedikit hemat dari kita sangat berharga buat anak cucu kita kelak. Ingatlah bahwa sebenarnya kita tidak mewarisi sumber daya alam tersebut dari nenek moyang, tapi kita meminjamnya dari anak cucu kita.