Tuesday, April 22, 2014

Papandayan Ok

Gini aja deh dari pada bingung. Aku mau ngeshare tentang pengalaman pendakian gunung papandayan. Ok?ok lah kalo begitu.
Gunung papandayan adalah gunung ke 4 yang tertinggi di jawa barat yaitu sekitar 2622 mdpl. Terletak di desa Cisurupan kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Sekitar 15 km ke selatan dari kota Garut. Kalo gk salah hehe
Langsung aja deh cap cuss !!
Perjalanan dimulai setelah pulang kerja jam 3 pm tanggal 1 Maret 2014 bersama tekan kerja saya barnama Hilman Emon. Kami sudah mempersiapkan semuanya beberapa hari sebelumnya jadi tidak perlu berlama lama setelah pulang kerja langsung dari cimahi cuss terminal leuwipanjang naik angkot ijo 4000 rupiah per orang.
Dari terminal leuwipanjang kita naik mini bus jurusan Bandung Cikajang. Buat catatan Di terminal jangan pasang muka bego nyariin bisnya yang mana nanti dikira turis sama calo hehe, pasajg aja muka sok tau nanti pasti ada calo yang dateng dan nawarin. Karena kita bawa tas carier gede  si calo pasti langsung nawarin gini "Hayu kang Cisurupan langsung" hehe kan gak usah nyari. Bis ini bisa langsung mengantarkan kita ke kaki gunung Papandayan. Sekitar pukul 3.30 pm kita berangkat dari terminal Leuwipanjang. Ongkos 25000. Dan sampe di pos 1 camp devis jam 9.00 pm. SIAALAN..perkiraan jam 7 sampe ehh molor 2 jam gara gara di operin ke angkot sama kenek sialan di terminal guntur. Uangnya dikembliin cuma 5000 lagi. Udah gitu dibawa muter muter keliling garut sama si supir angkot buat nyari penumpang ongkosnya jadi 15000,, sialan. Dan akhirnya ada segerombolan pendaki dari Bandung yang senasib sama kami ( dioper) yang punya satu tujuan yang sama. Tanpa pikir panjang si supir angkot pun beraksi nawarin mereka buat naik angkotnya. Maaf yah sedikit curhat hehe.. Setelah sampe di gerbang masuk gunung papandayan naik ojek dengan ongkos fantastis 35000 per orang, huft ya udah deh dari pada jalan kaki sampai sana kayanya udah gak mut lagi mau ke puncak hehe sekitar setengah jam naik ojek dan sampai di camp devis.
Di camp devis saya dan hilman melakukan pendaftaran dan mendirikan tenda buat camp satu malem disana karena dilarang melakukan pendakian pada malam hari, terlalu beresiko katanya.
Untuk menghilangkan rasa lelah diperjalan kami istirahat di tenda sambil membuat minuman hangat terus tidur.
Kesokan harinya tanggal 2 maret 2014 jam 5.00 am sarapan bongkar tenda ,packing siap siap untuk pendakian.
Pendakian dimulai dengan jalan berbatu yang tidak terlalu menanjak menuju kawah. Disarankan memekai masker karena bau belerang disekitar kawah akan terasa menyengat. Jalur pendakian menuju pondok saladah tidak terlalu sulit dilalui. Dengan waktu sekitar 1 jam sampai dipondok saladah. Ternyata di pondok saladah sudah berdiri puluhan tenda, merek adalah sekumpulan pendaki yang lagi pada ngisi weekend'an.
Seett...aku dan emon gak perlu lama lama di pondok saladah, masalahnya udah penuh gak ada tempat. makanya kami langsung naik nyari puncaknya. sekitar setengah jam mendaki tanjakan bebatuan yang curam tibalah kita di kebon edelweis. sungguh pemandangan yang tidak akan diumpai di gunung gunung manapun. sepanjang mata melihat, di sekeliling kita yang ada hanya pohon edelweis yang sedang berbunga. Oh indahnya ciptaan Tuhan. Bisa dikatakan disini adalah puncak yang terindah di gunung papandayan, kenapa saya bilang begitu? ya karena di puncak yang sebenarnya pemandangannya tidak terlalu indah, karena masih ditumbuhi pohon pohon yang rimbun. Gak ada yang bisa dilihat dari sana, kalo kata orang sunda mah EUWEUH TINGALIEUN.
Sekitar satu jaman kami dipuncak istirahaat ngopi ngopi udud udud mangan mangan ya wiiss. CUUUSSS turun. Saat turun kami memilih untuk melewati jalur yang berbeda. Yang melewati Hutan Mati. Serem yahh hutan mati?? kedengaranya sih serem. tapi tidak seserem yang dibayangkan ko. Justru hutan mati ini yang menjadi ikonnya gunung papandayan. Hutan mati ini dulunya hutan biasa yang berdiri pohon pohon yang rimbun, tapi sejak meletusnya gunung papandayan beberapa tahun belakangan menyebabkan hutan ini tinggal menyisakan batang batang pohon kering yang masih kokoh bediri. Makanya disebut hutan mati.
Sudah cukup puas menikmati keindahan hutan mati, kami langsung memutuskan untuk segera turun gunung. Tidak smpe satu jam turun dari puncak sampai basecamp. Karena seebenarnya jalur yang dipake turun tadi udah ditutup ya karena ternyata bisa lebih cepat, ya apa boleh buat.
Selesai sudah pendakian kali ini. karena uang yang mepet dan dikejar deadline aku sama emon memilih jalan kaki dari base camp sampai jalan raya. Sekitar 2 jam. GEMPOR NIIH KAKI.
Langsung naik bis jurusan leuwipanjang dengan ongkos 20.000 /orang. Emang rada ngeselin sihh, waktu brangkat sampe habis 50.000. ehh pulangnya cuma 20.000.
Ambil hikmahnya aja dehh. 
udah dulu yahh,, cii yuuu

No comments:

Post a Comment