Resensi Kumpulan cerpen
Judul Buku : Nurani Rina
Pengarang : Dian Yasmina Fajri
Penerbit : Gema Insani
Tahun : 2004
Tebal : 148 Halaman
Sinopsis
Buku yang memuat 12 cerpen ini merupakan kumpulan cerpen yang dikarang oleh Dian Yasmin Fajri. Dalam kumpulan cerpen tersebut Dian Fajri mengangkat tema tentang religi. Mulai cerita orang pinggiran “Munah” yang menceritakan seorang gadis kuliahan yang bertemu dengan munah di jalan saat munah seorang gadis berumur 6 tahun sedang ngemen dipinggir jalan dan hampir tertabrak mobil , disitulah awal kedekatan mereka. Hingga ibu munah meninggal dunia dan munah pun meninggal karena di dzalimi orang tak bertanggung jawab. Kehidupan tokoh tokoh dalam setiap cerpen lebih menonjolkan tentang kehidupan islam di Indonesia seperti cerita tentang mimpi seorang gadis di sebuah desa (“Mushalla Di Atas Bukit”) ; cerita tentang kisah cinta (“Meraih Cinta Yang Lebih Purnama”) ; cerita tentang nasib seorang wanita yang berubah menjadi orang gila (“Selubung Mega Hitam”) ; ceritatentang kehidupan pekerja seks komersial (“Sarti”) ; cerita tentang doa seorang anak kepada ibunya (“Untai Doa Buat Umi”) ; cerita tentang kehidupan seorang gadis penjaga warung (“Warung Pinggir Jalan”) dan masih ada 6 cerpen lagi dalam buku tersebut yang menceritakan budaya islam.
Mulai dari cerpen “Mushalla Diatas Bukit”, dalam cerita ini Dian Fajri sebagai Aku yang berperan sebagai Fitri sedang liburan bersama teman teman kuliahnya di kampung kakeknya tinggal. Suatu saat Aini dan kedua temannya sedang berkeliling kampung dengan ditemani seorang bocah bernama Alimin, Alimin menceritakan tenteng sebuah hutan yang ada di ujung desa, Fitri dan teman temannya penasaran dan mereka pun pergi ke hutan itu. Sampai sore hari mereka disana karena sehinga lupa waktu. Dihutan itu mereka menemukan pohon besar yang dikelilingi banyak sesaji karena hutan tersebut dipercaya banyak penghuninya. Mereka tidak percaya dengan tahayul karena mereka adalah orang yang terpelajar. Sampai akhirnya mereka bosan merekapun pulang karena hari sudah sore. Ditengah perjalanan pulang Fitri melihat pemandangan yang indah berupa padang bunga. Disana banyak berbagai macam bunga. Sampai sampai Fitri tidak memperhatikan teman temanya yang terus berjalan pulang, sedangkan dia terpesona dengan pemandangan tersebut. Fitri pun tersesat. Sampai malam hari dia belum menemukan jalan pulang. Tiba tiba dia melihat segerombolan orang berbaju purih menuju bangunan yang amat sangat terawat. Ternyata itu adalah sebuah masjid yang berada ditengah hutan. Dengan hati senang dia menuju tempat itu lalu berwudhu nutuk melakukan solat. Kemudian ada seorang yang mendekatinya dan berkata “kalau mau berlibur pada waktu libur, jangan meninggalkan kuliah dan tugas tugas.” Fitri pun bingung tidak karuan. Karena dia terlalu lelah dia tertidur di mesjid itu. Sampai pagi datang dia terbangun disebuah ladang milik petani dan ditemukan oleh orang sekampung yang tengah mencarinya. Ternyata kejadian semalam adalah sebuah mimpi.
Dicerpen kedua buku ini menceritakan tentang “Munah” gadis cilik berusia sekitar 6 tahun yang hidup bersama ibunya disebuah perumahan kumuh. Mela (tokoh utama) mulai mengetahui kehidupan Munah saat Munah sedang mengamen di Jalan dan hampir tertabrak sebuah mobil hanya untuk mengambil sekeping uang receh yang dijatuhkan oleh pengendara mobil. Mela pun menjadi akrab bengan ibunya dan sering membantu sedikit sedikit keluarga itu yang serba kekurangan. Ibu Munah yang berprofesi sebagai tukang loundri jarang dirumah dan meninggalkan Munah dirumah sendirian. Sampai suatu saat ibu Munah jatuh sakit dan meninggal duina di tempat tidurnya tanpa ada orang yang mengetahui kecuali munah, munah pun tidak tahu kalau ibunya sudah meninggal disangka sedang tidur. Mengetahui hal itu Mela terketuk hatinya untuk merawat munah yang sudah tidak punya siapa siapa lagi. Namun dihari ibunya meninggal sore hari setelah penguburan ibunya Munah menghilang entah kemana. Mela cemas memikirkan dimana munah, sampai pagi terdengar kabar bahwa munah sudah meninggal karena diculik dan dizinai oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab bersama teman munah yang berhasil kabur. Hati Mela hancur mendengar kabar tersebut. Sejak saat itu Mela mulai menjalani hidup seperti biasa sebagi seorang mahasiswi, walaupun dalam hatinya selalu terpikirkan bayangan Munah ketika ia sedang melihat seorang anak kecil yang sedang mengamen dipinggir jalan (seperti Munah).
Adapun cerpen yang menceritakan tentang kehidupan dua orang sahabat yang hidup di kolong jembatan (“Sepotong Singkong”). Cerpen ini menceritakan tentang Bejo dan Tarji yang tinggal di Kolong jembatan Semanggi. Mereka berdua adalah sepasang sahabat berasal dari desa yang sama yang mencoba mengadu nasib di Ibukota, namun keadaan tidak mengubah nasib mereka. Sifat dari kedua orang teman ini sangat berlawanan. Bejo adalah orang yang malas dan selalu mengeluh serta cepat putus asa. Sedangkan Tarji adalah orang yang sabar, rajin solat, suka mengaji. Suatu malam kedua sahabat itu sedang kelaparan. Seperti biasa bejo selalu mengeluh bila sedang kesusahan, “lapar,lapar” itu yang selalu diucapkannya. Sedangkan Tarji hanya terdiam membaca ayat suci Al Quran sambil bersandar ditembok. Tarji selalu mengingatkan sahabatnya itu agar membaca surat al Waqi’ah karena bisa mendatangkan rejeki (kata guru ngaji mereka dikampung). Bejo mengikuti apa kata sahabatnya, dengan rasa sabar dia terus menerus membaca surat itu, tapi lama kelamaan dia mulai bosan karena belum ada rejeki yang datang setelah membaca puluhan kali ayat tersebut. Setengah mimpi bejo pergi mencari makanan sedangkan tarji tetap membaca ayat ayat al quran. Bejo pergi beberapa saat dan pulang membawa sebatang akasia yang dikiranya sebatang singkong (lagi ngigau). Tarji mencoba menyadarkannya namun Bejo membrontak mau menyantap batang akasia itu yang dikiranya singkong. Akhirnya dia sadar kalau dia sedang mengigau karena kelaparan. Setelah sadar Tarji menyuruhnya untuk kembali membaca ayat ayat suci al quran. Sampai setangah satu malam ada sebuah mobil berhenti diatas jembatan itu, kemudian terlihat dua orang membawa bungkusan nasi untuk dikasih kan kepada orang orang yang senasib dengan Bejo dan Tarji. Mereka pun menerima bungkusan nasi itu dengan sangat senang. Akhirnya bejo mulai percaya pada rejeki yang didatangkan dari Allah lewat membaca surat al waqi’ah yang dibacanya. Kemudian ditegaskan oleh Tarji bahwa membaca al quran seharusnya dengan niat ikhlas karena Allah bukan karena ingin mendapatkan kenikmatan dunia semata.
Sedangkan cerpen yang satu ini cerpen yang menjadi judul buku adalah “Nurani Rina”, yang menceritakan tentang Rina yang tiba tiba jadi populer di sekolahnya. Banyak yang mencari untuk mencari pertolongan. Mulai dari informasi tentang hasil intaian hati orang yang sedang diincar, sampai soal ulangan. Nah, dijamin yang stu ini, laris manis! Semua siswa pasti mencari Rina. Kemampuan ini yaitu kemampuan untuk bisa mengetahui isi pikiran orang lain. Dengan kemampuan ini Rina bisa membaca pikiran orang lain dan apa yang direncanakan oleh seseorang. Namun setiap perkataan dalam hatinya bisa dedengar oleh orang lain. Dia mendapatkan kemampuan itu berkat perkataan pamannya yang dikunjunginya liburan semester lalu “Rin kalau kamu mau mempertajam filsafatmu perbanyaklah solat malam dan membaca Al Quran.” Rina mulai rajin solat malam dan membaca Al Quran, sehingga dia mendapatkan kemampuan itu. Kemampuan yang stu ini sangat menggangu Rina sampai suatu hari Rina dan teman temannya dimarahi habis habisan oleh guru kimia mereka. Karena kemampuan istimewanya itu pula niat Rina untuk beribadah menjadi berubah 180 derajat. Yang semula niat untuk beribadah justru malah digunakan untuk mempertahankan kemampuan yang ada dalam dirinya agar tidak hilang. Sampai suatu saat karena menjelang ujian dia mulai jarang solat malam dan jarang pula membaca al quran kemampuannya menghilang. Dia mencoba kembali untuk rajin solat malam dan membaca al quran untuk mengembalikan kemampuannya. Tapi hasilnya kemampunya tidak juga kembali. Akhirnya dia sadar bahwa semua memang milik Allah dan Dia lah yang memberikan kemampuan dan kepintaran kepada manusia dibumi. Dan Dia pula yang berkuasa mengambil atau memberikan semua itu kepada manusia.
KELEBIHAN
Selain bahasanya yang mudah dipahami Buku kumpulan cerpen Nurani Rina ini menyajikan cerpen cerpen yang dapat kita petik hikmahnya dari membaca cerpen tesebut.Bahwa dalam kita hidup tidak lepas dari kekuasaan Allah SWT. Oleh karena itu kita harus selalu taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
KEKURANGAN:
Buku yang berukuran mini ini terlalu mahal untuk harga 30.000 rupiah. Bagi mereka mereka yang gemar membaca cerpen, cerpen ini terlalu menjenuhkan karena ending dari setiap cerita dalam cerpen cerpen didalamnya mudah ditebak dan juga hanya memuat satu tema.
ADE NOTO WASONO

No comments:
Post a Comment